ADVETORIAL – Kabupaten Bolaang Mongondow menjadi daerah yang paling serius mengembangkan kawasan perdesaan di Provinsi Sulawesi Utara. Salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan beberapa perusahaan pada awal Maret 2018.
Bentuk lain keseriusan Pemkab Bolmong dengan melanjutkan kerja sama antara para pengusaha dengan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Bolmong pada bulan berikut setelah MoU dengan Kemendes PDTT. Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo bahkan datang menyaksikan langsung penandatanganan yang berlangsung di Restaurant D’Talaga saat itu.
Pada pertemuan itu, Menteri Eko sempat memuji kepemimpinan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow yang saat itu baru memasuki 10 bulan masa pemerintahan bersama Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk. Pujian datang atas penggunaan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes) yang diterapkan oleh Pemkab. “Saya senang dengan gebrakan ibu bupati karena telah menerapkan Siskeudes di Bolmong.”
Pada saat menandatanganii MoU dengan Kemendes PDTT, Bupati Yasti menyatakan komitmen dan semangat positif sesuai kewenangan, tugas, fungsi dan potensinya masing-masing dalam rangka bersama-sama menjalin hubungan baik dalam pengembangan dan pengelolaan Prukades di Kabupaten Bolmong.
Dari komitmen-komitmen yang telah disepakati, Bolmong mendapat perhatian khusus dari Kemendes PDTT. Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan (RPKP) di Bolmong, Kemendes PDTT menyiapkan Advisor handal untuk ditugaskan mengawal RPKP ini.
“Advisor ini nantinya menjadi penghubung dengan mitra kerja lain dalam menunjang keberhasilan Prukades, sebab dalam RPKP harus ada integrasi berbagai sektor,” kata Kepala Bappeda Bolmong, Yarlis Awaluddin Hatam, pada saat menghadiri pembahasan potensi Prukades di Bolmong bersama Kemendes PDTT di Hotel Swiss Bell Manado pada tanggal 14-16 November 2018.
Pemkab Bolmong tengah menyiapkan tiga desa yakni, Desa Totabuan, Desa Pindol dan Desa Pindolili, untuk dibentuk menjadi klaster tanaman jagung yang menjadi produk unggulan wilayah Bolmong. Saat ini Pemkab sedang menyiapkan dokumen untuk diserahkan kepada Kemendes PDTT.
“Kita sementara menyiapkan dokumen untuk dibawa ke Kementerian, dan jika telah disetujui akan segera dibuatkan payung hukum melalui peraturan bupati,” ujar Yarlis.
Kesiapan Pemkab Bolmong dalam rencana pembangunan kawasan perdesaan, oleh Pemerintah Provinsi Sulut nantinya akan dijadikan sebagai Pilot Project karena dianggap sangat serius menjalankan program Prukades.
“Pemkab Bolmong telah siap action dengan pabrik pengolahan jagung pada tahun 2019 nanti,” ujar Yarlis optimis.
RPKP merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan mengembangkan kemampuan masyarakatnya serta potensi yang ada di desa. Di Bolmong upaya tersebut akan dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama.