Perjalanan kepemimpinan Hi Iskandar Kamaru – Deddy Abdul Hamid sebagai bupati dan wakil bupati pasca pengunduran diri Hi Herson Mayulu—sebagai bupati—untuk maju di Pemilu legislatif terasa cukup singkat. Hampir dua tahun saja. Namun begitu, tidak sedikit langkah-langkah perubahan yang telah dijejaki untuk membangun Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Masa kritis yang cukup panjang telah dilalui dengan sangat baik oleh duet pemimpin populis ini. Pandemi Virus Covid-19 telah cukup membuat misi kepemerintahannya berbalik haluan. Ratusan program yang mestinya dapat dituntaskan di sisa masa jabatannya harus teralihkan dengan mengatasi bencana sosial dan alam hampir sepanjang tahun 2020.
Puluhan miliar pergeseran anggaran yang telah tertata untuk pembangunan wajib dilakukan guna penangangan taktis dampak pandemi. Pemberian serta penyaluran bahan-bahan pokok kepada tiap rumah penduduk masyarakat di Bolsel dapat dituntaskan dengan sangat baik dan tanpa kendala yang berarti. Dibawah kepemimpinan Iskandar – Deddy, dengan sigap dan tanggap pemerintah Bolsel mampu mengatasi kesulitan ekonomi yang dihadapi rakyatnya di tengah ancaman virus mendunia ini. Sementara di daerah lain banyak polemik timbul terkait dengan penyaluran bantuan sosial.
Di tengah konsentrasi penangangan wabah yang ketika itu Kabupaten Bolsel cukup berhasil mempertahankan sebagai “zona hijau”, fokus pemerintah Bolsel mulai pecah dengan adanya bencana alam. Banjir dan longsor melanda di desa-desa. Dampak cuaca ekstrem menelan satu orang korban dan puluhan rumah hanyut terseret air bah serta tiga jembatan nasional putus di wilayah bagian barat Kabupaten “Teluk Tomini” ini.
Bencana terjadi di sana-sini tentu saja tidak mudah dilakoni pasangan Iskandar-Deddy. Pemimpin ini harus turun dengan mengecek langsung kondisi masyarakatnya. Menumbuhkan semangat dan harapan kepada rakyatnya bahwa musibah ini akan segera berakhir. Pemerintah Bolsel mengawal akan bekerja keras dengan segala daya-upaya.
Keterbatasan yang dihadapi mengatasi bencana sosial dan alam secara bersamaan ketika itu, Pemda Bolsel dengan dukungan seluruh lapisan dan elemen masyarakat mampu keluar dari kepungan petaka multi krisis. Penyaluran bantuan bahan pokok dilakukan melalui laut dan udara. Mendirikan kembali jembatan darurat nasional sebagai titik nadi arus mobilisasi bantuan dan perekonomian masyarakat telah dibangun sepekan pascabencana.
Di tahun ini, mulai per 17 Februari, Iskandar Kamaru – Deddy Abdul Hamid telah melepaskan jabatannya sebagai bupati dan wakil bupati periode 2015-2020. Keduanya tidak lantas jumawah meski hasil Pilkada 9 Desember 2020 lalu mereka mendapat daulat kembali oleh rakyatnya memimpin Kabupaten Bolsel hingga lima tahun kedepan.
Usai penyerahan jabatan dan seluruh aset daerah yang digunakan, Iskandar Kamaru – Deddy Abdul Hamid menyampaikan pesan kepada rakyatnya: “terima kasih rakyat Bolsel telah bersama-sama membantu dan mempercayai kami memimpin Bolsel. Dukungan kalian sangat berarti hingga telah menghantarkan kami sampai pada titik batas kepemimpinan kami hari ini. Mohon dimaafkan kami atas khilaf dan kekurangan saya (Iskandar Kamaru) dan Deddy Abdul Hamid selama bersama dengan rakyat Bolsel.” (redaksi instink,net)