KOTAMOBAGU – Empat desa di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo luluh lantak dihantam banjir bandang. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akibat bencana yang terjadi pada Selasa (7/9/2020) itu, mengakibatkan 73 rumah rusak berat, 41 rumah lainnya rusak ringan. Musibah ini memaksa kurang lebih 1.500 warga pindah ke beberapa lokasi pengungsian termasuk rumah para kerabat.
“Empat desa tersebut meliputi Desa Kaidundu Barat, Desa Mopuya, Desa Mamungaa dan Desa Mamungaa Timur,” sebut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melalui siaran persnya, Senin (14/9/2020) lalu.
Peristiwa yang mengundang pilu ini turut disaksikan Dede Yusuf, anggota Persatuan Relawan Muda Molibagu (PEREDAM) yang juga mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Dede juga mengemban tugas dari PEREDAM untuk melakukan mitigasi awal ke lokasi bencana.
Ia dan beberapa rekan dari komunitas asal Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) ini menyalurkan bantuan berupa paket Sembako serta perlengkapan Balita.
Salah seorang pentolan PEREDAM, Nadya Moha mengungkapkan, bantuan yang telah disalurkan dirasa masih sangat kurang. Oleh karenanya, ia dan puluhan rekan komunitas lainnya bersepakat untuk kembali melakukan penggalangan dana.
“Bantuan tahap awal merupakan hasil dari GOEDANG KULINER (usaha kuliner PEREDAM yang keuntungannya disisihkan untuk membantu korban bencana), sehingga belum banyak karena usaha ini belum lama berdiri. Oleh karena itu, kami sepakat untuk mencari donasi dengan cara lain,” kata Nad, sapaan akrab, Nadya saat bersua di markas PEREDAM di Desa Toluaya, Kecamatan Bolaang Uki, Rabu (16/9/2020).
Niat tulus mereka mendapat sambutan dari berbagai kalangan. Dua pengusaha asal Kota Kotamobagu, Joshua (pengelola Cafe Kopi Cup) dan Sunny Wijoyo (owner Paris Superstore) menyiapkan tempat untuk relawan ini menggelar aksi penggalangan dana.
“Alhamdulillah, ini suatu kehormatan bagi kami,” imbuhnya.
Selain kedua entrepreneur muda tersebut, dua band asal Kotamobagu, yakni band reggae yang dimotori oleh Hi Rian Gonibala dan grup band akustik Tiara & Friends juga telah menyatakan kesediaan untuk berpartisipasi pada kegiatan amal yang rencananya berlangsung selama dua hari ini.
“Kamis (17/9/2020) pukul 19.00 Wita di cafe Kopi Cup kami menggelar musikalisasi puisi, pantomim, live akustik dan podcast dengan mengangkat tema ‘Semalam untuk Bone Bolango’. Keesokkan harinya, tepatnya Jumat pagi, aksi yang sama akan kami gekar di depan pintu masuk Paris Superstore,” bebernya.
Nadya serta anggota PEREDAM lainnya berharap kegiatan mereka nanti dapat berjalan lancar sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
“Rencananya donasi yang terkumpul akan kami salurkan langsung kepada mereka saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir bandang di Kecamatan Bulawa,” ujarnya.
Sekadar untuk diketahui, PEREDAM adalah komunitas relawan yang didirikan pemuda yang berasal dari desa-desa seputar ibu kota Kabupaten Bolsel. Mereka menjadi relawan karena tergerak akan bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa wilayah di Bolsel baru-baru ini. Semenjak berdiri pada awal Agustus 2020, lebih kurang 130 penyumbang yang terdiri dari institusi negara, BUMN, perusahaan swasta, komunitas-komunitas maupun perorangan mempercayakan PEREDAM untuk menyalurkan sekitar 7000an paket bantuan Sembako, makanan siap saji, perlengkapan Balita dan lainnya kepada korban bencana di Bolsel.
Penulis: Rahmat Putra