Instink.net, BOLMONG – Setiap pekerjaan memiliki tantangan dan hambatan saat menjalaninya. Berbagai kendala yang dihadapi terkadang sulit untuk dihindari. Meski demikian, ada saja upaya yang perlu ditempuh dalam menghadapinya terutama dari sisi mental dan spiritual.
Badan Narkotika Nasional atau biasa disingkat BNN, adalah sebuah lembaga yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya, memiliki risiko dan tanggung jawab pekerjaan terbilang besar termasuk menghadapi upaya suap dari para pelaku.
Hal tersebut diatas menjadi landasan BNN Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas pegawainya dari segi mental dan spiritual.
Adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kotamobagu Yusuf Dhani Pontoh, diundang khusus untuk memberikan tausyiah kepada puluhan pegawai di kantor BNNK Bolmong pada Jumat (2/11/2018).
Baca
* BNNK Ungkap Jalur Peredaran Narkoba di BMR
* Sinergitas BNNK Bolmong dengan Instansi Pemerintah Tangani Penyalahguna Narkoba
Dari apa yang disampaikan Dhani Pontoh, setiap pekerjaan masing-masing memiliki risiko meskipun berbeda-beda tingkatannya. Namun demikian, percaya pada ketetapan Allah adalah sebaik-baik yang perlu dilakukan manusia.
Diakhir tausyiah, Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Kotamobagu itu juga berpendapat perlunya para pemuka agama untuk menyampaikan materi berkaitan dengan Narkoba pada kegiatan rutin keagamaan.
Hadir pada kesempatan ini, Kepala BNNK Bolmong AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo, pejabat dan pegawai lingkup BNNK Bolmong.

Pegawai BNNK saat mendengarkan Tausyiah dari penceramah. Foto : Faradila Schoe.
Jurnalis : Mathox Kadullah