Instink.net, BOLMONG – Hari Raya Idul Adha atau biasa disebut Hari Raya Kurban yang dilaksanakan di beberapa negara termasuk Indonesia, dirayakan sebagai pengingat atas pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya Nabi Ismail AS.
Dari penggalan kisah ini, ada 3 hikmah yang bisa diambil dari pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim atas kecintaannya kepada Allah SWT.
3 hikmah ini disampaikan oleh Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Soepredjo Mokoagow, saat memberikan sambutan pada pelepasan pawai takbir Idul Adha 1439 hijriyah di Desa Lolan.
“Pertama, seberapa besar kecintaan kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, lebih diutamakan dari pada kecintaan kepada yang lain,” kata Yasti.
Yasti melanjutkan, makna kurban menyatakan bahwa, tidak ada kecintaan tanpa pengorbanan, hal ini tergambar orang mukmin yang mencintai Allah SWT senantiasa mendekatkan diri kepadaNya meskipun pengorbanannya seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS.
“Sehingga semakin besar yang kita kurbankan, maka semakin besar pahala yang diberikan,” ujarnya.
Yang terakhir ia menyampaikan bahwa, Idul Kurban mengajarkan rasa kepedulian kepada kaum dhuafa.
“Saudara-saudara kita tersebut akan merasakan kebahagiaan dan rejeki halal dari Allah SWT,” ujarnya.
Usai memberikan sambutan, Yasti melepas ratusan peserta pawai takbir yang terdiri dari ASN Pemkab Bolmong dan masyarakat. Pawai takbir dimulai dari Desa Lolan dan berakhir di lapangan Kelurahan Inobonto.
Jurnalis : Mathox Kadullah