Waspada! Masa Pandemi Corona, Banjir dan Tanah Longsor Ancam Warga Bolmong

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

BOLMONG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan pada bulan April hingga Juni 2020 mendatang, akan terjadi banjir dengan tingkat potensi menengah di beberapa wilayah di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Hal ini tentunya perlu di waspadai ditengah merebaknya pandemi coronavirus disease (Covid-19) yang di Indonesia telah ditetapkan sebagai bencana nasional non alam.

Data prakiraan daerah potensi banjir untuk bulan April–Juni 2020 update pada tanggal 11 Maret 2020 oleh BMKG, untuk tingkat banjir potensi menengah pada April 2020, yakni di Kecamatan Sang Tombolang, Lolak, Dumoga Barat, Dumoga Tengah, Dumoga Tenggara, Dumoga Timur, Dumoga Utara, Lolayan dan Poigar. Pada Mei 2020 dengan tingkat potensi yang sama, yakni Kecamatan Sang Tombolang, Lolak, Dumoga Barat, Dumoga Tengah, Dumoga Tenggara, Dumoga Timur, Dumoga Utara, Dumoga, Lolayan, Poigar dan Bolaang. Sedangkan pada Juni 2020 juga dengan tingkat menengah, yakni di Kecamatan Sang Tombolang, Lolak, Dumoga Barat, Dumoga Tengah, Dumoga Tenggara, Dumoga Timur, Dumoga Utara, Dumoga, Lolayan, Poigar dan Bolaang.

Prakiraan potensi banjir ini merupakan hasil kerja sama dari tiga instansi, yakni BMKG, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Informasi Geospasial. BMKG memberikan informasi prakiraan hujan bulanan. Sementara, PUPR menyediakan informasi daerah rawan banjir. Sedangkan BIG menyiapkan peta dasar (RBI, sistem lahan dan lahan cover).

Pemerintah kabupaten telah menyampaikan imbauan secara tertulis kepada para camat sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow, Haris Dilapanga menjelaskan, selain imbauan tertulis, pihak BPBD juga terjun langsung ke wilayah yang rawan bencana banjir dan tanah longsor melakukan sosilaisasi pencegahan.

“Terutama bagi warga yang tinggal di wilayah bantaran sungai, kemudian warga di lereng-lereng perbukitan, untuk menghindar dari ancaman banjir dan tanah longsor,” pesan Haris, Senin (23/3/2020).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong, telah melakukan kajian atas beberapa peristiwa bencana alam yang terjadi. Terakhir, kajian dilakukan atas bencana banjir bandang yang terjadi pada Rabu (3/3/2020) di Desa Domisil dan Desa Pangi Timur, Kecamatan Sangtombolang.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya Beracun, DLH Bolmong, Deasy Makalalag menganggap, bencana banjir bandang dan tanah longsor terjadi akibat perubahan alih fungsi kawasan hutan yang sudah melampaui daya tampung dan daya dukung lingkungan.

Hal lainnya, menurut Deasy, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,47 % pertahun pada tahun 1990 -2001 menyebabkan kebutuhan akan lahan semakin besar. Lanjut dia, penurunan kualitas air permukaan dan pertanian tanpa konservasi tanah, juga menjadi penyebab.

Fakta-fakta yang dipaparkannya menyebabkan beberapa peristiwa banjir, antaranya pada tanggal 16 Maret 2014 di Desa Maelang, Desa Lolanan, Desa Cempaka, Desa Ayong dan Desa Bolangat, Bulan Januari 2016 di Desa Bolangat, Desa Domisil dan Desa Pangi, dan yang baru saja terjadi pada tanggal 3 Maret 2020 di Desa Pangi Timur dan Desa Domisil.

Sehubungan dengan hal ini, DLH juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor. Deasy mengingatkan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya tanah longsor dan banjir.

“ Kita perlu meningkatkan edukasi budaya sadar bencana kepada masyarakat, dan tidak melakukan pemotongan lereng terlalu tegak. Warga juga perlu menghindari aktifitas di lereng yang curam, tidak membuang sampah di sungai, membuat biopori dan sumur resapan untuk wilayah yang topografmya datar, serta meningkatkan kewaspadaan, terutama warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor,” bebernya.

Penulis: Rahmat Putra Kadullah

Bagikan berita ini:

Comments are closed.

instink.net