Februari hingga Maret, Sulut Potensi Dilanda Badai Siklon Tropis

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Instink.net, BOLMONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) merilis bahwa sepanjang bulan Februari hingga Maret kedepan, cuaca ekstrim berpotensi bakal terjadi di Kabupaten Bolmong bahkan menjangkau hingga seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Cuaca buruk yang di tandai hujan lebat dan angin kencang ini bakal berlangsung selama tiga bulan kedepan di wilayah Provinsi Sulut. Hal ini disebabkan karena perubahan iklim akibat dampaknya badai siklon Tropis yang dialami di hampir seluruh Tanah Air. Prediksi ini didasarkan pada data pengamatan satelit dan radar BMKG.

“Badai siklon Tropis diprediksi akan bergerak masuk di wilayah Provinsi Sulut bagian utara yang berasal dari Filipina. Kemungkinan besar iklim ekstrim angin kencang dan hujan lebat ini akan berlangsung hingga bulan Maret,” kata Plt Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Bolmong Abdul Muin Paputungan SE, ditemui jurnalis instink.net, Selasa (22/01/2018).

Abdul Muin menjelaskan, perubahan cuaca ekstreme ini tidak mudah ditebak karena sewaktu-waktu berubah dengan cepat.

Di wilayah selatan Provinsi Sulut, hampir sepekan terakhir ini, cuaca ekstreme yang ditandai angin kencang juga terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Laporan dari BPBD Kabupaten Bolsel menyebutkan, angin kencang ini mengakibatkanya banyaknya pohon-pohon tumbang dibeberapa titik.

Seperti di jalan trans bukit Matayangan Kecamatan Bolaang Uki, jalan trans bukit Tonsile Kecamatan Pinolosian Tengah dan sejumlah desa di wilayah Pinolosian Timur, sejumlah pohon tumbang menutui badan jalan.

Informasi terakhir diperoleh, Senin (22/01/2018), beberapa penduduk di Desa Molibagu Dusun II Kecamatan Bolaang Uki, terpaksa harus mengungsi di tempat yang lebih aman karena takut rumah mereka ambruk.

Para pengemudi juga diimbau harus ekstra hati-hati ketika hendak melakukan perjalanan mengendara di jalur trans yang ditepiannya rimbun dengan pohon-pohon. Tidak terkecuali bagi nelayan yang akan melaut agar lebih seksama memperhatikan tanda-tanda perubahan iklim yang begitu cepat.

Penulis   : Mathox Kadullah

Bagikan berita ini:

Comments are closed.

instink.net