BOLMONG – Hingga Jumat (27/3/2020), telah lebih dari 1000 orang Indonesia dinyatakan positif terserang coronavirus disease 2019 (Covid-19). Dari 1046 orang, baru 46 yang sembuh, dan 87 meninggal dunia. Covid-19 telah menjadi pandemi yang berdampak serius terhadap ekonomi dan kesehatan masyarakat desa.
Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (KemendesPDTT) telah menerbitkan surat edaran untuk desa tanggap Covid-19 dan penegasan padat karya tunai desa. Dalam edaran nomor 8 tahun 2020 itu, desa diinstruksikan membentuk relawan desa lawan Covid-19.
Di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), salah satu desa, yakni Desa Passi, Kecamatan Passi Barat, telah menindaklanjuti edaran menteri Desa PDTT dengan membentuk tim relawan.
“Namanya tim Gina Naton (nafas kita). Tim ini tugasnya melakukan edukasi ke warga melalui sosialisasi dengan leaflet yang dibagikan ke warga, dan melalui pengeras suara yang ada di setiap dusun. Setiap pukul 18.30 wita sampai 20.00 wita, diserukan melalui pengeras suara sebanyak lima kali,” kata Kepala Desa Passi, Delianto Bengga, ketika dihubungi, Jumat (27/3/2020).
Tak hanya itu, kata Bengga, tim juga melakukan upaya pencegahan dengan membagikan cairan disinfektan secara gratis kepada warga.
Yang menarik dari penuturannya, mulai malam ini di desanya telah diberlakukan jam malam. Dimulai pukul 21.00 Wita, warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak, tidak diperkenankan berkeliaran di jalan atau berkerumun.
“Warga sudah diberitahukan soal ini. Kalau melanggar, kami tidak segan-segan melaporkan kepada pihak berwajib. Demikian juga orang luar yang masuk ke Desa Passi, tidak diperkenankan jika tidak dengan alasan yang jelas,” tegasnya.
Disisi lain, terkait penanganan, Ia menjelaskan bahwa hal tersebut masih akan dibicarakan dengan pemerintah kabupaten. Mengingat, langkah koordinasi diperlukan terutama dengan pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat, termasuk penyediaan ruang isolasi di desa.
“Jika diperlukan, desa bersedia menyiapkan ruang isolasi,” imbuh Kades yang pernah menjadi wartawan ini.
Penulis: Rahmat Putra Kadullah