BOLMONG – Kabupaten Bolaang Mongondow adalah daerah dengan wilayah terluas di Sulawesi Utara, dengan panjang jalan hampir 600 kilometer, sementara daerah lain jalan kabupaten tidak lebih dari 100 kilometer. Sayangnya, pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) relatif sama dengan daerah lain.
Hal ini disampaikan Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yasti Soepredjo Mokoagow, pada forum konsultasi regional pulau Sulawesi terkait penyusunan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, di Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Senin (5/8/2019). Kegiatan yang dibuka Wagub Sulut, Steven Kandow itu, turut dihadiri pejabat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, kepala daerah wilayah pulau Sulawesi, serta instansi terkait.
“Perlunya keseimbangan pendanaan berdasarkan luas wilayah dan sesuai porsi kebutuhan daerah. Pasalnya, pengalokasian dana alokasi khusus (DAK) tidak sesuai ada kesenjangan dengan kebutuhan daerah di lihat dari luas daerah,” ujar Yasti.
Dikesempatan yang sama, orang nomor satu di Pemkab Bolmong itu mengharapkan pemutakhiran data perlu segera dilakukan pihak Bappenas.
“Kalau hanya copy paste dari data yang dulu-dulu, itu tidak akan berdampak satupun kepada masyarakat. Saya kira Bappenas harus adil. Adil bukan saja sama rata sama rasa, tapi adil proporsional,” ujarnya lagi.
Mewakili Gubernur Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw juga menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dari Kementerian PPN/Bappenas. Ia menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam konsultasi itu.
“Kualitas dan SDM pendidikan masih jauh di bawah, disebabkan terbatasnya infrastruktur dan sumber daya manusia pendukung,” kata Steven sembari menyinggung pembangunan rel kereta api dari utara ke selatan hingga kini hanya sebatas wacana.
Editor : Rahmat Putra Kadullah