instink.net,BOLMONG – Berdasarkan hasil rekapitulasi sampai dengan bulan desember 2018, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), Bolaang Mongondow(Bolmong), telah mendapatkan 30 orang pengguna Narkoba yang direhabilitasi.
Menurut Kepala BNNK Bolmong, AKBP Yuli Setiawan Dwi Purnomo bahwa pasien yang ditangani adalah para pecandu atau penyalahgunaNarkoba dari jenis Sabu, Ganja, Mejik Masrum (jamur kotoran sapi), eha-bond,dan obat-obatan jenis psikotropika.
“ Pasien kita konseling dan rawat jalan. Pasien yang ada berasal dari berbagai daerah di Bolmong Raya,” kata AKBP Yuli Setiawan saat melakukan jumpa pers di kantor BNNK Bolmong, Lolak, Selasa (18/12/2018).
Dirinya mengungkapkan, untuk tahun 2018 target BNNK melakukan rehabilitasi pengguna Narkoba berjumlah 35 orang, namun hanya30 orang yang bersedia. Ia mengaku, minimnya personil menjadi salah satu kendala penanganan.
Ditambahkannya, BNNK tidak memiliki dana yang cukup dan kendaraan operasional untuk menjangkau pasien di pelosok. Selain itu, minimnya kesadaran orang tua pasien untuk merehabilitasi anaknya menjadi masalah yang dihadapi.
“Orang tua terkesan melindungi anak mereka yang jelas-jelas adalah pecandu barang haram tersebut. Mereka beranggapan jika sudah berurusan dengan BNN berarti pidana dan menjadi aib bagi keluarga,” ujarnya.
Berdasarkan data yang ada di BNNK, dari 5 daerah di Bolmong Raya, pasien berasal dari kabupaten Bolmong yang terbanyak direhabilitasi.
Kasubag Umum BNNK Bolmong, Faradila Schoe menambahkan, dari 30 pasien, sebanyak 18 pasien berasal dari Bolmong. Terbanyak kedua berasal dari Bolmong Timur dengan 9 pasien, Kota Kotamobagu 2 pasien, dan Bolmong Utara 1 pasien. Sementara Bolmong Selatan tidak ada.
“Kita menginginkan penanganan intensif kasus Narkoba di seluruh wilayah Bolmong Raya, tapi itu tadi, jumlah personil yang ada masih menjadi kendala utama kami,” pungkas Faradila .
Jurnalis : MathoxKadullah
