Instink.net, BOLSEL – Penduduk di lima desa di Kecamatan Pinolosian Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terendam banjir akibat meluapnya air di dua sungai besar, Desa Torosik dan Desa Adow di kecamatan tersebut, Selasa (15/8/2017).
Laporan dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bolsel, Selasa (15/8/2017) malam sekitar pukul 22.00 WITA, menginformasikan, enam desa di Kecamatan Pinilosian Tengah terpantau masih tergenang banjir, yakni Desa Adow; Desa Torosik; Des Mataindo; Desa Mataindo Utara; Desa Tobayagan dan Desa Lungkap.
Tingginya curah hujan sejak sepanjang Senin (14/8/2017) malam hingga sore tadi, berpotensi air bah bakal meluas hingga ke desa-desa sekitar. Tinggi genangan air berwarna kecoklatan itu bervariasi antara 70-120 sentimeter. Bahkan satu rumah di Desa Torosik tepatnya di Lopon, tertimpa material tanah. Belum dipastikan seberapa parah kondisi rumah yang terkena longsor itu.
“Pantauan tim reaksi cepat tidak mendeteksi atau menerima laporan adanya korban jiwa,” demikian siaran pers dari BPBD Bolsel, baru-baru ini.
Setelah mendapat laporan dari tim siang tadi, Bupati Bolsel Herson Mayulu langsung mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan instansi teknis terkait untuk segera turun ke lokasi yang terkena banjir.
“Lakukan tindakan protap evakuasi banjir serta ingatkan kepada warga untuk tetap waspada karena cuaca di Bolsel sedang memasuki musim penghujan yang cukup tinggi,” perintah Herson Mayulu sebagaimana dikutip Kepala Bagian Humas dan Protokoler Ahmadi Modoeng.
Terpisah, Kepala BPBD Bolsel Yamin Ismail mengungkapkan pihaknya telah melakukan evakuasi warga yang terkena banjir. Pemantauan dan berjaga-jaga di lokasi banjir terus dilakukan oleh petugas. Apalagi dengan kondisi intensitas air hujan saat ini, dikhawatirkan tanggul bisa jebol karena derasnya arus sungai.
“Kami sudah mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Penjagaan tim reaksi cepat di lokasi banjir dan rawan banjir mulai dilakukan hingga cuaca mulai berangsur baik,” ucap Yamin.
Jurnalis : Matox Kadullah
Editor : Bonny Hardian