Instin.net, BOLSEL – Kabupaten Bolaang Mongodow Selatan (Bolsel) mulai eksis di pencarian destinasi wisata bahari terbaik di tingkat nasional. Pada ajang pameran wisata Deep and Extreme Indonesia bertempat di Hall B Balai Sidang Jakarta Convention Center, Bolsel masuk dalam urutan daftar nama-nama terpilih sebagai daerah destinasi wisata diving yang direkomendasikan oleh Kementerian Pariwisata.
Perjuangan yang tidak pernah mengenal lelah mulai terbayarkan. Sebagai satu-satunya daerah yang mewakili di Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kini menjadi daerah yang dilirik oleh para petualang spot underwater di tanah air.
Nama Bolsel hadir di antara lokasi penyelaman terbaik yang lebih terkenal selama ini seperti pulau Bali, Laut Komodo, Aceh, Wakatobi, dan Raja Ampat. Dan untuk di Provinsi Sulawesi Utara, Bolsel menggesar Pulau Bunaken sebagai destinasi wisata bahari terbaik di tanah air.
“Bolsel sudah masuk dalam daftar pencarian wisata diving terbaik yang ada di Indonesia. Nama Bolsel kini sejajar dengan enam destinasi diving terbaik yang direkomendasikan, seperti Wakatobi, Komodo, Krakatau, Biak, Bali, dan Lombok,” ujar Wakil Bupati Bolsel Iskandar Kamaru SPt, sekembalinya dari kegiatan pameran tersebut.
Sedikitnya, di hampir sepanjang kawasan pantai Teluk Tomini, Bolsel ada 28 spot diving yang bakal membuat mata para penikmat olahraga menyelam takjub dengan keindahan terumbu karang dan aneka hayati bawah laut lainnya.
“Kini kita harus bersyukur bahwa Bolsel masuk dalam daftar Seven Dive Trip terbaik di Indonesia. Upaya dan kerja keras oleh kita semua mulai membuahkan hasilnya,” ucap Iskandar Kamaru.
Oleh karenanya, lanjut Wabup Iskandar, hasil kerja keras yang selama ini di cita-citakan harus dibarengi dengan tetap menjaga kelestarian dan kenyamanan di Kabupaten Bolmong Selatan untuk menyambut para wisatawan yang bakal datang nantinya.
“Kita harus peduli dan menjaga kelestariannya. Kekayaan alam ini akan sia-sia bila pemandangan wisata bahari tercemar karena tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab, seperti membuah sampah sembarangan atau tindakan pencemaran lingkungan lainnya,” pesan Iskandar mengingatkan.
Jurnalis : Rama Yudistira
Editor : Bonny Hardian