(Di)tinggalkan Sulut, Pariwisata Bolsel Pindah Kiblat Gorontalo

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) masih mempunyai seribu cara mendayakan potensi dunia kepariwisataannya. Kendati gagal masuk dalam nominasi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 perwakilan Sulawesi Utara melalui seleksi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, pintu gerbang wisata bahari di Bolsel justru terbuka lebar di Provinsi Gorontalo.

Kabupaten Bolsel tidak pernah diperhitungkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulut adalah fakta, bahwa Bolsel patut tidak perlu lagi banyak berharap kedepan. Tidak terkecuali bagi Kabupaten Bolmut, Boltim, Bolmong dan Kotamobagu. Lima daerah ini tidak lebih hanya sebagai menu pelengkap makanan mirip tempe dan tahu.

Agak mengarah anggapan sentimen untuk tidak mengatakan culas, Bolsel dan BMR tidak sama sekali diberikan pentas dan kerap di nomor buncitkan pada hampir segala bidang. Festival Pesona Bolsel yang mengusung banyak potensi wisata bahari berbasis lingkungan merupakan kesempatan besar bagi Kabupaten Bolsel dapat ditampilkan pada ajang KEN 2022 pula berakhir tragis.

Sungguh ironis bahwa Kabupaten Bolsel satu-satunya daerah di Sulawesi Utara, bahkan di Indonesia, yang memiliki kawasan Nilai Konservasi Tinggi di mana terdapat habitat satwa endemik Maleo yang berkembang alami di luar kawasan yang dilindungi, justru tidak mendapat perhatian khusus oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulut.

Dinas Pariwisata Provinsi Sulut semestinya dapat mempertimbangkan sisi keunikan yang tidak dimiliki pada Festival Bunaken; Festival Danau Tondano; Festival Pesona Selat Lembeh; Likupang Tourism Festival dan Tomohon International Flower Festival, namun Festival Pesona Bolsel punya nilai khas tersendiri yang bernilai jual internasional terkait kawasan satwa endemik burung Maleo di Tanjung Binerean itu.

Wildlife Conservation Society (WCS) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam telah mengakui serta memprediksi Kabupaten Bolsel sangat layak menjadi daerah wisata lingkungan terbatas berbasis penelitian kelas dunia.

Keunggulan lainnya tidak hanya itu, spot-spot karang endemik bagi para pecinta olahraga underwater juga melimpah di sepanjang Teluk Tomini Kabupaten Bolsel. Karang endemic Salvador Dali misalnya, tidak dimiliki spot diving di Pulau Bunaken yang mendunia itu, namun hanya dapat ditemukan di Teluk Tomini-nya Bolsel. Bolsel memiliki perpaduan softcoral dan hardcoral dengan tutupan karang yang masih rapat dapat menandingi spot diving sekaliber Pulau Bunaken.

Tidaklah mengapa untuk tidak sama sekali kembali berharap tersebab Dinas Pariwisata Provinsi Sulut sarat kepentingan sepihak dalam mengeksplorasi wisata di luar BMR. Pariwisata Kabupaten Bolsel punya daya dan cara lain agar tampil sejajar tanpa dukungan Dinas Pariwisata Provinsi Sulut.

Strategi Dinas Pariwisata Kabupaten Bolsel sudah sangat tepat mengarahkan bidik pemasaran wisata di wilayah Provinsi Gorontalo, tepatnya di Kabupaten Bone Bolango. Lagi pula, selain “satu kawanua” beretnik serumpun, Kabupaten Bolsel dan Bone Bolango juga memiliki potensi alam yang hampir seragam. Secara geografis pula, kedua daerah ini satu bentangan garis pantai sepanjang Teluk Tomini dapat menjadi amunisi kuat untuk membombardir segala potensi wisata yang dimiliki.

Tidak dengan sokongan Dinas Pariwisata Provinsi Sulut, Kabupaten Bolsel dan Bone Bolango punya harapan yang jauh lebih baik mengangkat wisata bahari Teluk Tomini. Pindah “kiblat” adalah langkah tepat yang telah diteguhkan oleh Dinas Pariwisata Bolsel bersinergi dengan Dinas Pariwisata Bone Bolango.

Dengan suatu keyakinan dan keniscayaan, anggapan sarat sentimen yang menuding Pariwisata Bolsel “belum layak jual” akan merobek mata Dinas Pariwisata Provinsi Sulut kelak. Sehingga tidak ada klaim wisata Bolsel adalah milik dan bagian dari Dinas Pariwisata Provinsi Sulut. Maju Bolsel, Jaya Bolsel!! (Faisal Manoppo)

Bagikan berita ini:

Comments are closed.

instink.net