Instink.net, Bolsel — Limbah lilin bekas dan botol bekas adalah salah satu barang bekas yang sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, kedua barang bekas ini tidak memiliki nilai jual (barang yang tidak berharga atau sampah). Akan tetapi di tangan pemuda asal Desa Lion, Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kedua barang bekas ini disulap menjadi karya seni daur ulang yang sangat menarik dan bernilai jual.
Koordinator umum Komunitas Pecinta Seni (KPS) Kabupaten Mamuju Tengah Muamar Manoppo atau yang sering disapa dengan panggilan Amal adalah pemuda yang lahir di Desa Lion, pemuda ini mampu mengubah lilin bekas dan botol bekas menjadi karya seni yang menarik dan memiliki nilai jual. Amal mengatakan bahwa barang bekas atau yang sering kita sebut sampah/limbah adalah barang yang tidak memiliki jual (tidak berharga) dan tidak disukai oleh banyak orang, ketika kita merubahnya menjadi karya seni daur ulang yang sangat menarik maka barang tersebut akan memiliki nilai jual dan sangat diminati oleh masyarakat luas.
“Limbah lilin bekas dan botol bekas ini awalnya tidak memiliki nilai jual, bahkan tidak diminati oleh banyak orang, ketika saya daur ulang menjadi karya seni yang sangat menarik yaitu lilin aroma terapi dan perahu layar dalam botol. Kedua karya ini memiliki nilai jual dan sangat diminati banyak orang,” ucap Muamar.
Muamar juga menambahkan bahwa karya seni daur ulang yang berupa lilin aroma terapi dan perahu layar dalam botol ini memiliki harga yang bervariasi. Sebuah karya seni daur ulang ini ada yang dihargai Rp.50.000 dan ada juga yang mencapai Rp.1.000.000, tergantung tingkat kesulitan membuat dan modelnya.
“Karya seni daur ulang yang berupa lilin aroma terapi dan perahu layar dalam botol ini kami pasarkan ketika ada kegiatan besar organisasi Komunitas Pecinta Seni (KPS) Mateng dan sesuai pesanan,” tutupnya.
Jurnalis : Muamar Manoppo
Editor : Rahmat P Kadullah