Instink.net, BOLSEL – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Soguo Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mulai menunjukkan eksistensinya dengan membangkitkan jiwa kewirausahaan masyarakat di desa. Dengan membentuk tiga usaha lokal diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang baru serta menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah desa.
Upaya Pemerintah Desa Soguo dalam memberdayakan sumber daya manusia di desanya patut dijadikan contoh. Sebagaimana harapan Pemerintah Daerah Bolsel mengenai pemanfaatan APBDes tidak lagi fokus pada pembangunan sarana, melainkan diperuntukan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa.
Pendamping Usaha Desa, Yusuf Salam mengungkapkan, implementasi peningkatan taraf hidup masyarakat ini diawali dengan usulan warga Desa Soguo untuk membentuk bidang usaha yang anggarannya bersumber dari APBDes. Usaha ini tentunya bakal melibatkan partisipasi masyarakat lokal dengan pengawasan langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pemerintah desa.
Lebih lanjut dikatakan Yusuf, dianggarkan melalui APBDes 2017, sejumlah usaha ini mulai dirintis oleh masyarakat. Usaha yang akan dikembangkan melalui pengawasan BUMDes ini yakni percetakan digital, depot air isi ulang dan percetakan batako.
“Struktur BUMDes sudah terbentuk. Ketua, Sekretaris dan Bendahara diputuskan melalui hasil musyawarah. Dan sektor usaha ini dipantau langsung oleh BUMDes,” ucap Yusuf kepada instik.net, Kamis (11/01/2018).
Pelaksanaan usaha depot air isi ulang dan percetakan batako ini, lanjut Yusuf, digerakkan oleh masyarakat lokal dengan mekanisme perekrutan tenaga kerja dari desa setempat. Sehingga ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang baru bagi masyarakat di desa.
“Khusus pelaksanaan usaha percetakan digital, kami harus mendatangkan operator dari Jawa, karena harus membutuhkan keahlian khusus untuk mengoperasionalkan mesin percetakan digital,” ujar Yusuf.
Sementara itu, Ketua BUMDes Desa Soguo, Mohammad Fajri, memberikan apresiasi kepada pemerintah desa yang telah mempercayakan BUMDes untuk mengelolah usaha-usaha yang sarananya dianggarkan melalui ABPDes tahun anggaran 2017. Saat ini, pelatihan kepada para pekerja mulai di lakukan dengan mendatangkan tenaga ahli. Dan untuk lokasi usaha sudah dibangun dengan hasil swadaya masyarakat.
“Kami yakin dan optimis usaha ini dapat memberikan sumber pendapatan bagi desa serta menciptakan lapangan kerja yang baru untuk masyarakat di desa. Tentu upaya ini diawali dengan kerja keras oleh seluruh pihak, bagi dari pengelolan BUMDes, pemerintah desa, lembaga-lembaga di desa dan masyarakat,” ucap Mohammad Fajri.
Jurnalis: Rama Yudistira