Bertempat di ruang rapat direksi keet pembangunan hunian tetap Desa Modisi Kecamatan Pinolosian Timur, Wakil Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Deddy Abdul Hamid, menghadiri rapat koordinasi percepatan pembangunan hunian tetap pasca bencana erupsi Gunung Ruang, Jumat 19 September 2025.
Rapat terbatas ini di hadiri Dirjen Perumahan Pedesaan Kementrian PKP Dr. Drs, Imran M.Si.MA.CD, Bupati Kepulauan Sitaro, Kepala BPBPK Sulut bersama jajaran Direktur SSP Kementrian Pedesaan, Kadis
Disperkimtan Sulut dan jajaran, Kadis Perkim Bolsel, pihak PLN dan keoalai Desa Modisi.
Pada pertemuan ini, Dirjen Imran meminta agar pekerjaan ini diniatkan dulu agar pekerjaan cepat selesai. “Hari ini saya turun langsung meninjau pembangunan yang berada di Bolsel agar kekurangan tentang pembangunan perumahan ini dapat diselesaikan tepat
waktu,” kata Imran.

Pembahasan percepatan pembangunan hunian warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Bolsel. (Foto: IST)
Lanjutnya, ia juga meminta agar selalu menjaga kekompakan dan mengajak kepada semua agar mengerjakan ini bersama-sama
tanpa menilai dari unsur kementrian maupun provinsi karena merupakan tanggung jawab semua .
“Mau dia dari unsur kementrian atau pun unsur provinsi mari pekerjaan ini di selesaikan bersama,” ucap Imran.
Menurut Imran, ketika pembangunan sukses maka akan jadi legesi kedepan, dan jika ini berhasil legesi ini bagus dan kepercayaan
masyarakat maupun pengembang, konsultan, tercapai. Untuk itu, dia
mengharapkan pekerjaan yang diberikan harus di selesaikan, mana yang kurang di perbaiki agar tidak ada isu-isu yang bisa memperlambat proses pembangunan rumah hunian ini.
Tidak lupa dia menyampaikan, pembangunan ini tersisa tiga bulan, maka kharus percepat dengan memperhatikan kualitas dan akuntabilitas harus dijaga. Ia memastikan akan kembali bulan Desember untuk meninjau kembali pembangunan ini .
Wabup Deddy menambahkan, lahan pembangunan perumahan ini sudah di informasikan kepada Perkim provinsi, bahwa ada beberapa lahan yang cukup rentan sehingga perlu penimbunan kembali, karena
ada sebagian lahan terletak di dataran rendah. Mengingat ketika curah hujan cukup banyak, dikhawatirkan air hujan tersebut tidak bisa keluar dan bisa mengakibatkan banjir. Maka dari itu Wabup Deddy mengharapakan perhatian kembali.
Dan untuk rencana kedapan Deddy memohon agar pembangunan Break Water di tambah lagi beberapa meter agar bisa jadi akses jalan ke depan.
Terkait dengan pemukiman ini, lanjutnya, bahwa masyarakat yang akan di relokasi menginginkan agar tetap menjadi nama desa sebelumnya waktu masih di Gunung Ruang.

Wabup Deddy Abdul Hamid saat di lokasi pembangunan hunian di Desa Modisi bersama Dirjen Perumahan Pedesaan. (Foto: IST)
“Dan juga untuk masyarakat Tagulandang yang akan pindah ke Bolsel, tidak menjadi kendala karena bupati sering memberikan
sosialisasi kepada masyarakat dengan adanya ketambahan masyarakat di desa modisi ini,” harapnya.
Pemerintah Bolsel juga mengucapkan terima kasih kepada dirjen atas kunjungan dan koordinasi terkait dengan percepatan pembangunan dan juga kepada Bupati Kepulauan Sitaro bersama dinas terkait .
Pertemuan dilanjutkan dengan pembahasan pembangunan perumahan di antaranya pembanguan drinase, pembangunan gereja, PLN dan sarana air bersih. Kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon di
seputaran perumahan. (ADV)