BOLMONG – Indikator dalam penilaian sebagai kabupaten sehat antaranya, dengan terciptanya kawasan permukiman yang kualitas udaranya bersih. Pada Kamis (16/5/2019), bertempat di ruang rapat kantor Bappeda Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), sejumlah instansi termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH), melakukan rapat koordinasi untuk mempersiapkan Bolmong menjadi kabupaten sehat.
Ditemui terpisah, Kepala DLH Bolmong, Abdul Latief mengatakan, pihaknya akan sangat mendukung pemerintah untuk meraih penghargaan Swasti Saba.
“Hari ini kami memasang alat pemantau kualitas udara disejumlah titik di ibukota kabupaten,” kata Latief, Jumat (16/5/2019).
Ditambahkannya, pemantauan kualitas udara ambien menggunakan metode passive sampler. Alat yang digunakan diambil dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Ini sudah masuk tahun ketiga dalam pantauan, namun kali ini berbeda karena kita lagi mempersiapkan menuju kabupaten sehat,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup, Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Deasy Makalalag menambahkan, alat dipasang selama dua minggu terhitung sejak Jumat (16/5/2019).
Lebih lanjut kata Deasy, parameter dalam penggunaan metode ini yakni terkait sulfur oksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2).
“Pemantauan masuk tahap pertama, tahap kedua nanti di bulan agustus. Output-nya juga sebagai data indeks kualitas lingkungan hidup yang masuk indikator kinerja utama DLH dalam RPJMD,” katanya dari lokasi pemasangan alat.
Diketahui, alat terpasang di empat titik yakni, di Desa Mongkoinit untuk pantauan transportasi, pantauan untuk lokasi industri di depan pabrik semen PT Conch, kawasan permukiman di Desa Lolak Tombolango, dan untuk perkantoran di depan kantor DLH Bolmong.
“Setelah dua minggu, alat akan diambil lagi kemudian dikirim ke laboratorium milik PT Anugrah Analisis Sempurna di Depok, Jawa Barat,” terang Deasy.
Penulis : Rahmat Putra Kadullah
