BOLMONG – Memanfaatkan pekarangan rumah sebagai salah satu penopang perekonomian keluarga menjadi tujuan program diversifikasi pangan yang ada di Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut).
Menurut Kepala Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan, DKP Bolmong, Widodo Mamonto, program dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja seperti beras, dan terdorong untuk juga mengonsumsi bahan pangan lainnya.
“Mutu gizi pangan terkait erat dengan pencapaian diversifikasi dan keamanan pangan. Oleh karena itu aspek ini perlu mendapat perhatian yang lebih tinggi dalam program pertanian, pangan, dan gizi di Indonesia, khususnya Bolmong” kata Widodo, Sabtu (17/8/2019).
Di Bolmong sendiri katanya, DKP melakukan pengembangan dengan membentuk kelompok wanita tani. Hal ini menurut dia, untuk lebih memudahkan menjalankan program agar tepat sasaran.
“Jadi, kita bentuk kelompok wanita tani (KWT), yang kemudian memanfaatkan salah satu areal untuk pembibitan tanaman holtikultura. Kemudian, bibit yang sudah jadi dibagi untuk anggota KWT untuk ditanam dirumahnya masing-masing,”
Selanjutnya kata dia, program ini terbilang mulai menampakkan hasil di Bolmong. Diungkapkannya, telah ada KWT yang tidak hanya mengonsumsi hasil tanaman ini, namun juga mampu jadi penopang ekonomi keluarga anggota KWT.
“Ada dua KWT yang hasil tanamannya telah dijual kepada penjual sayur keliling. Yakni, KWT Emas Hidup Desa Gogaluman Kecamatan Poigar dan KWT Kuntum Mekar Desa Baturapa Kecamatan Lolak,” akunya bangga.
Diketahui, DKP dalam menyukseskan program ini, selain terus mengedukasi KWT, sejak tahun 2018, program ini juga diperlombakan.
Penulis : Rahmat Putra Kadullah