BOLMONG – Sejak ditetapkan menjadi bencana nasional non alam oleh Presiden RI Joko Widodo, upaya pencegahan atas penyebaran pandemi corona digalakan pemerintah. Secara berjenjang hal ini menjadi tanggung jawab ke tingkat pemerintah daerah.
Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), merupakan daerah yang memiliki jalur perhubungan terbuka baik jalur laut maupun darat sehingga rentan akan penyebaran coronavirus atau dikenal dengan Covid-19 jika dibiarkan.
Kondisi ini membuat pemerintah daerah dengan cepat merespon segala petunjuk pemerintah pusat sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai pneyebaran virus yang disinyalir berasal dari Wuhan, Cina.
Langkah Pemkab diambil mulai dari lingkungan pemerintahan sendiri. Berbagai kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak orang ditiadakan. Sejumlah kegiatan yang tengah berlangsung dihentikan. Bahkan, peringatan hari ulang tahun kabupaten yang setiap tanggal 23 Maret dirayakan, batal dilaksanakan.
“Ini merupakan bentuk kepatuhan pemerintah kabupaten atas imbauan pemerintah pusat terkait pencegahan Covid-19,” kata Bupati Bolmong, Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow sembari memohon maaf kepada masyarakat Bolmong atas pembatalan perayaan HUT Kabupaten yang memasuki usia 66 tahun.
Meski demikian, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat tetap berjalan tetapi dengan cara berbeda. Berbagai kepentingan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dilayani dengan memanfaatkan teknologi semisal, pengurusan dokumen kependudukan melalui aplikasi whatsapp. Sementara koordinasi di lingkungan Pemkab sendiri tetap berjalan secara online.
Dalam dunia pendidikan, diberlakukan sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah. Tenaga kependidikan juga dilarang melakukan aktivitas di sekolah. KBM siswa-siswi tetap dipantau langsung oleh para guru.
Di bidang kesehatan, bidang yang menjadi garda terdepan dalam pencegahan maupun penanganan, dukungan penuh diberikan pemerintah daerah. Miliaran rupiah dana disiapkan dalam memenuhi segala kebutuhan yang berkaitan dengan penanganan wabah ini. Petugas medis yang ada di Puskesmas-Puskesmas disetiap kecamatan didorong untuk terjun langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sarana prasarana di rumah sakit umum daerah dipersiapkan dengan maksimal. Tak berhenti sampai disitu. Ruang publik yang ada disemprot menggunakan cairan disinfektan.
Di pelosok desa, melalui para camat dan kepala desa, bupati mengimbau dilakukan pengawasan secara ketat terutama terhadap orang yang kembali dari bepergian. Hal ini juga berlaku bagi ASN yang terlanjur melakukan tugas luar sebelum surat edaran Mendagri turun. Setiap orang yang baru pulang dari daerah yang terdapat pasien positif corona, wajib melakukan karantina mandiri ditempat tinggalnya masing-masing dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaaan kesehatan.
Terhadap masyarakat sendiri, bupati juga memberikan imbauan untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungannya masing-masing, serta menerapkan pola hidup sehat, melakukan tindakan pencegahan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
Segala daya yang dikerahkan pemerintah tak lebih sebagai upaya melindungi masyarakat Bolmong agar terhindar dari dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19. Meski begitu, bupati tak lupa meminta kepada masyarakat untuk berdoa.
“Memohon serta memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu wa taala, Tuhan Yang Maha Esa, agar selalu dalam lindungannya, dan Insya Allah seluruh masyarakat Bolmong dan rakyat Indonesia terhindar dari wabah virus corona ini,” ucap Bupati.
Advetorial