JAKARTA – Laga GSI Sulut lawan GSI Jatim berakhir imbang dengan skor kacamata, 0:0. Bagi tim Sulut, hasil ini cukup memuaskan, mengingat Jatim merupakan juara Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat nasional musim lalu.
Menerapkan pola menyerang, permainan berjalan cukup ketat. Meski begitu, tim Sulut yang di arsitek pelatih kepala Farid Suma, mampu menguasai jalannya pertandingan. Striker Sulut, Marfein dan Janu, berulangkali merepotkan barisan pertahanan lawan.
Di babak kedua, tendangan bebas kapten Sulut, Arvito pada menit ke 47 masih mengenai tiang atas gawang. Begitupun tendangan keras Janu dan Anjas masih melebar di sisi kiri gawang Jatim.
“Kita main bagus karena menguasai pertandingan. Tadi beberapa shooting pemain masih belum menemui sasaran ” kata Suma seusai laga.
Baca : Sulut Kalah Lawan Bali di GSI Nasional
Laga kedua bagi kedua tim yang berada di grup A ini sempat terhenti. Tim Sulut protes kepada M Kamal, wasit yang memimpin jalannya pertandingan sore tadi di stadion Cenderawasih, Jakarta.
Menurut Suma, pemain lawan sempat handball di kotak pinalti, namun wasit tidak meniupnya. “Walau sudah berkonsultasi dengan pihak panitia, tetap wasit bertahan dengan keputusannya,” tukasnya.
Yang lebih membuatnya kesal, pria yang juga merupakan pelatih timGSI Kabupaten Bolaang Mongondow itu, anak asuhnya Marfein pada menit ke 56 diganjar kartu merah.
“Padahal dia tidak melakukan pelanggaran sama sekali. Kita betul-betul dikerjai oleh wasit. Pertandingan lawan Bali, kami juga dikerjai,” kesalnya.
Pada pertandingan sebelumnya, Rabu (9/10/2019) kemarin, GSI Sulut mengalami kekalahan dari tim Bali, 0:1. Sementara Kepulauan Riau harus tunduk pada Jatim, 0:2.
Sumber: Tim GSI Sulut
Editor: Rahmat Putra Kadullah
