BOLMONG – Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow, sepanjang tahun 2019, 145 warga terserang gigitan hewan. Dari 145 kasus, paling banyak laki-laki terkena gigitan. Jumlahnya mencapai 80 orang. Sedangkan perempuan berjumlah 65 orang. Dari kasus ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia karena terserang anjing rabies.
Yos (11), warga Kecamatan Lolak dikabarkan meninggal dunia di RSUD Datoe Binangkang pada Sabtu (14/9/2019) lalu. Korban meninggal lantaran kelalaian dari pihak keluarga korban. Pasalnya, pasca terjadi gigitan anjing sekira Juni 2019 lalu, korban tidak dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat untuk mendapat perawatan medis.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit, Dinkes Bolmong, Fundhora Mokodompit mengatakan, korban ternyata dua kali di gigit anjing, yakni pada Juni dan Juli 2019 lalu.
Fundhora menceritakan, pada Jumat (13/9/2019) sekitar pukul 15.00 Wita, korban bersama orang tuanya datang ke Puskesmas Lolak karena Yos mengeluhkan sakit dibagian perut bawah.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter di Puskesmas menyarankan untuk pemeriksaan lebih lanjut di RSUD Datoe Binangkang. Malam itu juga korban dibawa ke RSUD,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan oleh dokter RSUD, kata Fundhora, ditemukan gejala hydrophobia alias ketakutan terhadap air. Dokter langsung curiga pasien (korban) terinfeksi virus rabies.
“Pasien hanya sempat dirawat semalam di rumah sakit, kemudian meninggal pada Sabtu (14/9/2019) sekitar pukul tujuh pagi,” ujarnya.
Baca : Hingga Agustus, Ratusan Orang Terkena Gigitan Anjing
Pihak Dinkes kemudian mengambil langkah pencegahan dengan memberikan vaksin kepada 11 orang yang dicurigai melakukan kontak langsung dengan pasien.
“Sebelas orang termasuk dokter dan perawat di Puskesmas dan RSUD. Rabies merupakan penyakit menular lewat kontak kulit,” tandasnya.
Editor: Rahmat Putra Kadullah